Page of Blog

Jumat, 14 September 2012

Ber-nostalgia *part 2*

Ini dia satu kenakalan anak2 komplek, mereka pernah bermain perang2an dengan cara melempar batu. Masing2 anak menempati satu benteng. Benteng mereka = sembunyi di balik daun2 pandan, ada yang sembunyi di balik batu besar, dsb. Mereka melempar batu kerikil ke arah lawan. Dan beberapa menit kemudian.. PRYAK!! *gak enak amat suaranya-___-* Ternyata suara itu suara dari batu nyasar yang kelempar ke jendela kaca rumah orang. Orang yang menempati rumah itu langsung keluar dan memarahi si Alex. Permainan pun berhenti sampai disitu~

Tetapi, dari semua kenakalan itu. Anak2 komplek ini kreatif juga loh!! Kok bisa? Ya bisa dong-__- namanya juga mereka bisa, kalo gak bisa ngapain dibilang bisa? #plak #digampar. Kekreatifan mereka bermula dari ide Nia, yang umurnya jauh lebih tua dari mereka semua. Ide yang dia kemukakan ialah, berjualan stiker! Setiap stiker berbeda2 harganya. Ada yang Rp. 500 hingga Rp 1.000 (yang besar). Mereka berjualan di depan rumah Alex (di teras rumah kosong), yang mereka anggap itu sebagai toko mereka. Mereka memberi nama toko tsb dengan nama "LIFEGUARD." Nama yang cukup aneh sih. Masak nama toko jualan stiiker dikasih nama LIFEGUARD yang berarti penjaga / pengawas / penyelamat di kolam renang? Yasudahlah, biarin sajah~

Mereka mempunyai jadwal piket. Guna jadwal piket untuk menjaga toko + membersihkan debu2 dan kotoran yang ada di teras / toko mereka itu. Tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, toko itu tinggallah kenangan saja~ #seketikagalau

Hemz, daripada menggalau ria (?) lebih baik kita baca cerita selanjutnya, yaitu : tentang markas tempat pertemuan mereka. Dimana letaknya? Diantara rumah kakak beradik Karisma dan Puput dengan rumah penduduk kampung (bukan termasuk komplek). Jadi, bisa dibilang rumah Karisma dan Puput berada di perbatasan *bukan perbatasan antar negara ea cemanceman :)))* Ya, diantara 2 rumah itu, terdapat sebuah gang yang tidak terpakai. Gak seberapa lebar sih, tapi pokoknya cukup untuk kita ber-8 bermain. Kadang2 anak perempuan main masak2an, anak laki2 nangkap belalang kecil di ujung gang sebelah kiri. Oia, gang itu cuman dipakai lewat sama anjing sesekali JIKA gerbang kecil yang menutupi ujung gang sebelah kanan kebuka, kalo gak kebuka, ya gak bisa lewat dongzz #pikirdong #dihajarmassa

Oia, markas itu diberi nama "Adem Anyem Semriwing" oleh Alex. Mau tau alasannya? Mau gak? Ooo mau tau. Mau tau aza atau matau betz? #yaelah-__- #dilemparinsendal  #okestop!! Alasannya adalah, karena di gang tersebut ada pohon nangka yang besarrrr sekali, jadi kalau pohon itu kena angin. Wiiiih!! Anginnya mancab! Esalah, maksudnya mantab!!

Setiap sore, ada tuh tukang bakso yang setiaphari rajinnnn bgt lewat di depan komplek. Setiap tukang baksonya lewat, pasti semua anak2 beli. Satu orang beli, semuanya ngikut beli. Tukang baksonya juga baik, dia sering kasih bonus 1 biji bakso *lumayanlah hehe* MUNGKIN itu karena kita udah sering beli bakso dia. Dan akhirnya jadi dagangan langganan yang setiap sore pasti dibeli SELAIN bapak2 tukang jualan burger keliling. Jika mereka sedang beli bakso, kadang ada yang pakai kuah, dan ada yang cuman pakek bakso aja terus ditaruh di plastik pakek kecap / sambal, dsb. Tetapi, semenjak dua dari 8 orang anak di komplek yang pindah ke Cirebon, yaitu Angga dan Nia, mas2 tukang baksonya jarang datang, dan beberapa minggu kemudia dia hilang ntah kemana gadak kabar, hemzz, mungkin dia kesesat di tengah keramaian kota, dan gak bisa baca arah peta (?)

Sewaktu siang tiba, Alex bingung melihat keadaan komplek yang sunyi tidak seperti biasanya. Tidak ada tanda2 kehidupan. Ternyata oh ternyata, seluruh anak2 komplek pada ngerumunin pintu depan rumah Ryan, sambil membaca 'sesuatu' *bukan Syahrini!* Sangking penasarannya, Alex mendekat dan bertanya "Kenapa? ada apa? kok rame betz?" tanya Alex. "nanti sore pas mama2 kita lagi pengajian, ada lomba memancing di kolam ikan disini. Di rumah Ryan!!! Papa Ryan yang ngadainnya." jawab Nia. "Siapa aja yang ikut?" tanya Alex lagi. "Semuanya ikut, soalnya ada hadiahnya hahah."jawab Ryan. "Apa hadiahnya?" tanya Alex penasaran lagi. "UANGGGG!!!!!!!!!!!!!!" jawab mereka ber-7 serempak.

Dan sore harinya, rumah Ryan sudah penuh dengan anak2 satu komplek, karena tempat lombanya sempit (dibelakang rumah Ryan) jadi terpaksa lombanya harus ganti2an. Tiga orang tiga orang dulu, jika kita dapat satu ikan, kita akan dikasih uang Rp 3.000. Etetapi, jika kita udah dapet ikan, ikannya harus kita lepas lagi ke kolamnya, karena itu ikan peliharaan papanya Ryan -___-
Hemz, ujung2nya yang dapet uang paling banyak si Ryan. Tapi gapapalah, cukup memberi kegembiraan dan kesenangan pada anak2 satu komplek. Dan diakhir lomba, kita semua di foto bareng2. *gatau tuh foto masih ada ato enggak-___-*


TO BE CONTINUED :)
*created by : Rizky Novian

Sabtu, 08 September 2012

Ber-nostalgia *part 1*

Akhirnya, bisa muncul lagi di blog ku yang tercinta, setelah vacum ntah beberapa bulan? haha..
Kemunculanku kali ini, aku membuat dan membawakan sebuah cerita bersambung alias cerbung alias cerita yang disambung-sambung #banyakomong-__- #disorakin:')

Inspirasi aku membuat cerita bersambung alias cerbung alias cerita bersambung-sambung ini, karena : 1. Biar blog aku bervariasi, ada artikelnya, ada informasinya, dan sekarang ada ceritanya :) Awalnya sih bingung mau buat ceritanya mulai darimana. Hemzz, tetapi sayah sudah tauh harus mulai darih manah #virusHmenyerang. Yaitu, saya mulai dari *tittt* *rahasia negara:p* #diamukmassa:')

Yasudalah~, yang tadi-tadi gausah diinget lagi, yang lalu biarlah berlalu, karena kita masih muda, hidup kita masih panjang, sekolah aja belum kelar-__-, dan kita masih punya masa depan, mereka menunggu kita di depan zannnnaaahhh (?) #okestop!!

Ehm, langsung aja kaliya ke ceritanya? Oke, Happy Reading!!
NB : semua nama didalam cerita ini disamarkan :)
----------------------------------------------------------------------------


Namanya Alex, dia seorang lelaki yang pemalu sejak ia dilahirkan di rumah sakit. Dia hanya suka berdiam diri di rumah bermain bersama kedua adiknya. Tetapi, jika dia sudah kenal dekat dengan seseorang yang menurutnya baik dan tidak sombong, dia gak segan2  membagikan rahasianya itu ke seseorang tadi itu, baik laki-laki, maupun perempuan. Hobinya sejak kecil bermain sepeda, bermain badminton, dan bermain bisbol / baseball bersama teman2 sekompleknya yang bernama Nia, Ryan, Angga, Vivin, Andre, Karisma, dan Puput. Tak jarang dari kita ber... *ngitung orangnya* *udahtau*. Tak jarang dari kita ber-8 sering berantem. Ada yang nangis gara2 jatuh dari sepeda pas lomba main sepedalah, ada yang berantem gara2 rebutan temen pas mau main badminton lah, ada juga yang sampek dimarain papa nya Ryan gara2 membuang sendalnya Ryan yang ada di rak sepatu depan rumahnya ke tempat sampah, anak2 yang dimarain ialah Alex dan Vivin. Hahaha #nostalgiabangettzz

Tetapi, masing2 dari mereka ber-8 ini sudah pindah ke kota lain dari Bali. Ya itulah resiko kita, karena orangtua kita bekerja di instansi yang sama #namanyajugatinggalbersamadikomplekperumahandinas-__-. Ada Alex yang pindah ke Medan *wow jauh bet*, ada Ryan yang pindah ke Belawan *wow jauh bet*, Angga dan Nia (kakak beradek) pindah ke Cirebon *wow deket bet*, dan sampek2 ada yang pindah hingga perbatasan antar negara *wow jauh zekalee* *memang jauh:p* orangnya yaitu si Karisma dan si Puput, mereka pindah ke Tarakan di Kalimantan zannnnnaaahh.

Oke, ketika mereka masih di Bali, mereka semua sering bermain sepeda bersama mengelilingi komplek, dari komplek Gang 1A hingga 1B, main badminton di aula yang ada di komplek, dan main bisbol juga di aula #tadiudahdiceritain-__- #dihajarmassa. Selain tinggal di 1 komplek *bukan satu rumah:)* mereka juga bersekolah di 1 sekolah yang sama, yaitu *tiiiittt* *rahasia negara* tetapi mereka cuman beda kelas saja~

Jika udah waktunya pulang sekolah (dan pastinya juga udah selese makan haha) pasti komplek depan rumah rame serame -ramenya jadi komplek!! Gimana coba gak rame? Wong, mereka ber-8 main sambil teriak2 haha *ngakak* Pernah sewaktu ketika mereka ber-4, si Alex, Ryan, Nia, dan Vivin (Angga, Andre, Karisma, dan Puput gak ikutan) bermain sepeda dan ujung2nya si Alex disengat tawon! Jadi ceritanya gini, mereka nemuin sarang tawon pas lagi main sepeda, jadi mereka ber-4 ganggu sarang tawon itu pakek batu kerikil yang di lempar2in. Setiap dilempar, mereka lari menjauh dari sarang. Dilempar lagi, lari lagi. Ngelempar lagi, lari lagi, dan begitu seterusnya~ Hingga, ada seorang anak yang teriak "Aduh.'' kata Alex. "Kenapa Lex?"tanya Ryan dan Nia. "Kayaknya aku disengat tawon."jawab Alex. "WKWKWK, kazian deh!!"kata Nia.

Tiba2 Andre datang. "Kenapa, Lex?"tanya Andre. "Tanganku disengat tawon."jawab Alex sambil menyebul2 tangannya. "Ohh, main badminton aja yok, biar gak keraa tuh sengatan!!"tawar Andre. "Gausah, Lex. Main sepeda aja sama aku sama Ryan juga."kata Nia menyolot. "Ehmmm...."deham Alex. Seketika Alex galau! Galau segalau-galaunya jadi orang yang terkena virus galau!! Dalam penggalauannya itu, Alex berfikir. Dalam hatinya ia berkata, "lebih baik main sepeda sama Nia dan Ryan yang tadi gangguin tawon sama aku tapi mereka gak disengat, ATAU, ikut mainan badminton sama Andre yang tiba2 muncul kayak penampakan? Hemzz, binun nieh"

"Aku pilih... mainan badminton sama Andre. Siapa tau yang dia bilang bener, kalo tanganku digerakin, sengatannya gak kerasa."jawaban Alex menghancurkan khayalan mereka. Dalam hatiku Alex lagi "mereka ngelamunin apaan yah? Ahh!! Biarin aja, bukan urusan gua!"

Setelah bermain kurang lebih 1 jam, efek dari bermain badminton nya muncul juga. Sekarang sengatan yang ada di tangan Alex gak seberapa sakit yang kayak sebelumnya. Padahal si Alex mau nangis aja haha~ Soalnya pasti tuh tangan sakitnya gak ketolongan!! Alex dan Andre menyudahi permainan badminton nya ketika adzan Maghrib berkumandang di daerah WITA.

*TO BE CONTINUED :)
*Created by : Rizky Novian