Page of Blog

Jumat, 24 Mei 2013

Shutter Island Review

Shutter Island merupakan film keluaran tahun 2010 yang dibintangi oleh superstar Hollywood, Leonardo DiCaprio, dan di directed by Martin Scrosese. Film ini bercerita tentang penyelidikan seorang polisi federal AS bernama Teddy bersama temannya, Chuck, di suatu pulau tempat di mana para pasien gangguan jiwa dan penyakit parah lainnya ditempatkan untuk disembuhkan.

Teddy (Leonardo) bersama Chuck (Mark Ruffalo), menyelidiki tempat ini yang salah seorang pasiennya kabur dan tidak dapat ditemukan. Katanya tempat ini sebagai tempat praktek para dokter setempat untuk membedah otak manusia dan menjadikannya orang yang penurut.

Selain itu, Teddy juga mencari seseorang yang membunuh istrinya yang katanya juga di tempatkan di pulau itu. Pembunuh membunuh istrinya (mungkin) dengan cara yang tidak sengaja, yaitu dengan cara menyalakan korek api dan tidak sengaja membakar apartemen mereka dan membunuh istrinya. Selama Teddy melakukan interogasi, kesan 'ditutup-tutupi' sangat terasa dan ini membuat Teddy yakin tempat itu merupakan tempat para dokter untuk meng-uji coba pasien-pasiennya.

Ditambah lagi mercusuar yang berdiri sendiri diatas karang, semakin menguatkan dugaan Teddy akan tempat itu. Istrinya yang telah meninggal sering datang tiba-tiba berwujud hantu manusia dalam beberapa scene untuk memberikan atau mengarahkan Teddy tentang sesuatu.

Hmm tetapi.. Kita tidak dapat mengharapkan film ini merupakan film menyeramkan bin menegangkan. Harapan itu tidak akan kita capai, karena CUPLIKAN CERITA DIATAS YANG SAYA TULIS MERUPAKAN CERITA FANTASI TEDDY. Wuhhuuuuuu~

Iya, itu merupakan cerita fantasi Teddy yang ternyata merupakan salah satu pasien gangguan jiwa di pulau itu. Sebenarnya, tempat itu tidak percaya. Sekali lagi ya, cerita yang saya tulis diatas berdasarkan yang saya lihat, itu merupakan cerita imajinasi si Teddy.

Chuck merupakan psikiater si Andrew (nama asli Teddy diluar dunia imajinasinya). Chuck sengaja menyebut Andrew sebagai bos selama dia mengikuti cerita imajinasi si Andrew untuk mengikuti perkembangan dan dapat menjaga sang pasien yang 9 bulan lalu sudah dapat pulih dari penyakit jiwanya tetapi mengalami kemunduran.

Menurutku selama nonton film ini di tv, ditunjukkan sisi 'emosi' nya Leonardo. Karena, selama dia melakoni dunia imajinasinya itu, dia......... ya katakanlah di beberapa scene dia mengeluarkan air mata. Ohya, setelah aku browsing, ternyata film ini based on the Dennis Lehane's novel tahun 2003 dengan judul novel yang sama.

Favorite scene ku: ketika Teddy / Andrew mengingat kembali masa-masa dia sebelum menjadi 'gila' yang melihat anak-anaknya mati ditenggelamkan oleh istrinya sendiri, dan Andrew berkata 'Oh my God' dengan ekspersi seperti melihat sesuatu yang jijik bercampur rasa tidakpercaya sambil mengernyitkan alisnya (sama seperti kita kalau melihat something disgusting, guys!).

Kaset film nya boleh juga untuk dikoleksi karena ada Leonardo DiCaprio, he's my favorite actor! Walaupun kesan 'menegangkan' yang ingin kita dapatkan di film ini lupus seiring dengan kita ketahui diakhir film nya bahwa semua itu hanya dunia imajinasi si Andrew / Teddy -___-

Kecewa? Iya. But it's ok. There's so much horror film out there, so why I must sad?

See u next time!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar